28 November 2009

amarah tak terbendung

sebuah sinar di tengah kegelapan....
setitik cahaya terang menghiasi....
berwarna mencerahkan noda hitam...

ketika awan bergulum kelam....
menggelapkan seluruh ruang....
kebutaan diri menjadikan bodoh...

suatu amarah menghancurkan semua...
berlari mencari perlindungan...
tak ada satu titik terang....

kebingungan...lolongan panjang....
menyebar luas....

terselamatkan kah....
atau....
kehancuan itu melenyapkan semua...

tak pernah mengerti...
tak pernah terjawab....

masa lalu...
semua pun berlalu...

saat itu....
kepanikan dan tangisan bersujud di bawah langit....

esok,....
semua pun tak terpikir....

hanya saat itu...waktu itu....
untuk sebuah perlindungan...

hanya dia,....
satu untuk semua jawaban itu....



19 November 2009

adakah senyuman di hari itu

saat malam bergulung awan hitam...
tersadar jiwa bukan seperti pantai...
bersih dengan keindahan...

....bagai ombak,...
bergulung gulung di bawah cahaya matahari pagi...

perlahan air mata kecil mengalir di pipi...
tersadar semakin larut...
waktu sangatlah cepat....
apakah yang terjadi esok....

hari itu datang,....
hari itu tiba.....
dimana aku di lahirkan....
sambutan dengan senyuman didalam kesedihan....

tak ada kata ceria,..
hanya rasa tuk memaksa tersenyum....
ketakutan akan hari....
bagai bom berjalan dengan waktu....

hari itu aku tercipta...
hari seharusnya aku merasakan keindahan...
apakah akan berakhir di hari itu....

....atau....
pergi di dalam keindahan itu......

13 November 2009

ranjang berduri cinta

terlamun terbayang di dalam benak...
di saat tenggelam dalam lumpur hitam kehidupan...
sesak tak henti....

di saat semua telah terlewati...
teringat disaat itu,....
saat malam mengembara...
mencoba mencari satu keindahan....

di bawah cahaya rembulan...
dan di bawah kerlipan sinar bintang...
tersenyum senang akan suatu tujuan.....

tak akan henti,....

saat keindahan memutari diri,....
melayang bebas dari ranjang ke ranjang berduri cinta..
bagai seorang kesatria berkelana dalam cahaya kota...

06 November 2009

sebuah bayangan diri

sekilas ku melihat mata tampak normal....
melihat bayang diri di sebuah cermin...
namun semua terlihat hanya gelap tersambung,..
gelap semata....

tak ada satu titik cahaya pun menerangi....
tak ada satu kehidupan kutemui...
sunguh keanehan diri makin terpikir...

sudah terlihat jelas bila kedua mata ini tidaklah bolong....
apa yang terjadi dengan diriku,...
apakah benar sinar bola mata ini padam sudah....
ataukah...
hati....pikiran...
senantiasa diliputi oleh kedengkian dan iri yang demikian mendalam....

bahkan lebih dari itu semua....
bila,...diri tengah di benci oleh tuhan...

hanya maaf kata bila kata yang telah keluar selama ini...
hanya itu yang aku bisa,..
dan hanya itulah aku mampu untuk semua itu....

03 November 2009

khyalanku di malam itu

saat malam semakin larut,...
hanya ada aku dan satu sinar di atas sana,...
cahaya terang yang setiap malam menyinari,...
ku coba langkahkan diri,melompat dan melesat terbang ke atas...
namun,...tak kuasa diri tuk mengepakkan tangan...
berandai tangan dapat menjadi sayap...
seperti burung burung yang terbang bebas di udara....
namun semua itu hanyalah khayalan....
dan,..diri pun tetap masih berdiri menatap sinar itu...

aku hanya bisa menunjuk,..
aku hanya bisa meraba....
berandai,...
berimajinasi...
hal yang sulit tuk menjadi nyata....

tak semudah seperti berkayal,..
semua hanyalah mimpi,...
dan aku selalu tersenyum di dalam mimpi itu,...
walau jari ini hanya dapat menunjuk di antara sinar yang jauh itu....

01 November 2009

tak kuasa

saat ku duduk meringkuk,...
melihat lantai bumi,...
terbayang duduk di tepi jurang,..
sebuah ketakutan akan jatuhnya diri ini....

saat diri lemah,....
diri pun berbaring menatap sudut lantai bumi...
sebuah dataran yang terlihat luas,...
namun saat diri tersadar,..
menyadarkan sempitnya daratan itu....

kembali diri pun memejamkan mata sejenak...
terdengar sebuah kesunyian...
hanya detak jantung terdengar...
dan hanya hembusan nafas diri ini.....

tak sadar akan sebuah siksaan

saat tersadar semuanya pun terasa gelap gulita...
tak ada cahaya...
hanya sinar kecil seperti titik..
dan hanya teriakan orang orang yang meringis kesakitan..

entahlah,...

mencoba merasakan diri berada di mana...
hanya ada udara di ruang itu sangat lah pengap....
dan untuk bernafas pun sulit...
diri hanya duduk terikat dan mencium aroma bangkai...

apa dan dimana kah?????

saat diri bereteriak kencang,..
di saat itu juga teriakan kembali memantul ...
tak ada yang memperdulikan,..
semua pun mengacuhkannya...

saat diri pun mulai menangis,..
saat itu juga mereka,disana berteriak keras,...
berteriak penuh sakit akan siksa...

dimana kah ini????
ada apakah semua ini???
tak mengerti dan tak terjawab,....